Jumat, 22 Mei 2009

Give your love

Malaikatmu
Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti pelatihan pajak brevet AB selama 2 bulan, dosen-dosen yang mengajar semuanya bagus, dan saya sangat menyukai cara mereka mengajar karena kalau kelas sudah mulai tidak tenang maka sang pengajarpun mulai menampilkan slide-slide yang cukup bisa membuat kami semua terpana, baik itu yang lucu yang kebanyakan merupakan commercial break maupun video-video yang penuh dengan makna. Di minggu ke-4 pada pertengahan pelatihan setelah materi yang disampaikan habis sang pengajar mematikan lampu dikelas kami, dan kelaspun menjadi remang-remang karena pelatihannya kebetulan malam hari. Cuma cahaya lampu dari luar saja yang meminjamkan sedikit saja cahayanya bagi kami, kemudian sang dosen bertanya apa ada yang tidak punya ibu dalam kelas ini? Tidak ada yang menjawab kecuali saya. Ya cuma saya yang sudah tidak punya ibu di kelas itu, sang dosenpun minta maaf jika apa yang akan ditampilkan nanti akan membuat saya sedih. Sayapun menjawab tidak apa-apa. Kemudian video singkat itupun dimulai. Terdengar suara Melly Goeslow mengalunkan nyanyian bunda. Begitu syahdu lagu itu ditelinga saya apalagi dari slide-slide yang dimunculkan terdapat percakapan antara seorang bayi dengan Tuhannya.
Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, para malaikat mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimkanku ke dunia. Tetapi bagaimana aku hidup disana? Aku begitu kecil dan lemah kata sang bayi. Tuhan menjawab, aku telah memilih 1 malaikat untukmu, dia akan menjaga dan mengasihimu. Tetapi di surga yang kulakukan hanya tertawa dan bernyanyi, itu sudah cukup bagiku. Tuhanpun menjawab, malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, kamu akan lebih berbahagia. Dan apa yang bisa aku lakukan saat ingin berbicara kepadaMu? Sekali lagi Tuhan menjawab, malaikatmu akan mengajarimu cara berdoa. Si bayipun masih belum puas dan bertanya lagi, aku mendengar di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungiku? Tuhan menjawab, malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun. Tapi aku akan bersedih karena tidak bisa melihatMu lagi, Tuhan menjawab lagi, malaikatmu akan menceritakan tentangKu kepadamu dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu walaupun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu. Saat itu surga begitu tenang, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih berkata: Tuhan…jika aku harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahukan siapa nama malaikat dirumahku nanti? Tuhan menjawab, kamu dapat memanggil malaikatmu IBU…
Sungguh menyentuh percakapan itu yang tanpa sadar membuat airmata saya mengalir, dalam keremangan malam itu airmataku mengalir karena kerinduanku pada seorang ibu. Aku kehilangan malaikat itu waktu usiaku 3 tahun. Aku cuma bisa melihat anak-anak lain yang selalu diantar ke sekolah oleh ibunya, cerita-cerita mereka tentang ibunya yang membuat aku cukup iri dengan semua itu, seringkali sewaktu kecil aku pergi setiap teman-temanku menceritakan ibunya. Aku iri terhadap teman-temanku. Aku iri kepada siapapun yang punya ibu. Bahagia sekali rasanya mempunyai ibu tempat bermanja, tempat berlari disaat ketakutan, tempat menangis disaat sedih, tempat mengadu setiap masalah, ada yang mengulurkan tangan dan memeluk disaat terjatuh dan sebagainya yang tidak dapat dilakukan oleh siapapun di dunia ini. Malaikatku memang sudah pergi, namun dia selalu bersamaku, dia selalu ada dihatiku, tersenyum dikala aku bahagia dan bersedih pada saat aku menangis.
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan engkau rindukan dimasa yang akan datang, ketika ibu telah tiada, ketika tiada lagi yang berdiri di depan pintu menyambutmu, ketika tak ada lagi senyuman indah tanda bahagia darinya. Yang ada hanyalah kamar kosong, Yang ada hanyalah baju yang digantung dilemari kamarnya. Ketika tak ada lagi dan tak akan pernah ada lagi yang meneteskan airmata mendoakanmu di setiap hembusan nafasnya. Kembalilah segera peluk ibumu yang selalu menyayangimu, ciumlah kedua kakinya yang selalu merindukanmu, dan berikanlah yang terbaik untuknya selagi engkau masih mempunyai kesempatan untuk itu.